Minggu 15
April kemarin, aku dan keluarga berpartisipasi sebagai peserta dalam
acara jalan sehat yang diselenggarakan oleh koran Tribun. Dengan biaya
pendaftaran Rp30,000/orang, kita dapat 1 lembar kaos,
1 sachet kopi instan, 1 tablet effervescent dan kupon undian yang bisa kita ambil beberapa hari sebelum
hari-H. Itu kalau kita masih termasuk sepuluh ribu pendaftar pertama loh...
|
yuuk..bapak ibu mas mbak adik...kumpul semua... |
Start dimulai sekitar pukul 06.30 pagi di
Alun alun Utara kota Jogja. Sebenarnya jalur jalannya sudah sering
kulewati dengan sepeda motor, yaitu melalui Jl. Brigjen Katamso-Jl.
Mataram-Jl. Malioboro lalu finish di tempat yang sama^^. Mungkin salah
satu yang membuat orang-orang tertarik mengikuti funwalk ini adalah doorprize-nya..hahahaha. Walau banyak juga yang sepertinya memang berniat untuk refreshing saja,
dapat-enggak
dapat hadiahnya tak masalah. Salah satunya adalah akyuuu...^^!! Tapi
sempat ngarep dapat mobil juga sih...hehehehe. loh, siapa yg ga mau
kalau dikasih mobil gratis
(jangan lupa pajak hadiah ditanggung pemenang!)
|
mejeng dulu sama instalasi kaki raksasa di ujung selatan jalan malioboro |
Ohya, setiba di garis finish kita bisa langsung menukar kupon pop mie dan air mineral di stand-nya
masing-masing. Mau nge-cap bentangan kain putih dengan telapak tanganmu
dulu sebelum makan, juga dipersilahkan.. menurut informasi yang
kudengar, jumlah cap tangan yang terkumpul kemarin berhasil didaftarkan
ke MURI. Walau jujur saja aku kurang ngerti maksud cap tangan itu untuk
apa..^,^(selain untuk dimasukkan MURI) Tapi kapan lagi kan bisa main
dengan cat basah lalu bebas mengotori kain...
|
cap telapak tangan...mau kutempelkan ini di pipimu?!! hehehe |
Satu yang agak
menggangguku yaitu kurangnya tempat sampah di Alun alun ini. Setiap
selesai makan/minum peserta dengan santainya meninggalkan tempat bekas
makanan didekatnya. Awalnya aku mencoba melihat sekitar untuk mencari
"wujud tempat sampah" tapi sejauh mata memandang aku tidak berhasil
menemukan, atau aku kurang jeli ya..? dan akhirnya seperti peserta lain
kuletakkan wadah bekas pop mie-ku begitu saja(ma'aaaaff..>,<),
berharap pemulung yang berkeliling disitu mau memungutnya. Saranku
sih...setiap penyelenggara acara bukan hanya acara seperti ini, tapi
acara apapun itu yang memanfaatkan area publik hendaknya menyediakan
tempat/tong sampah di beberapa titik yang mudah dilihat dan dijangkau
orang supaya masyarakat juga dapat belajar membiasakan dirinya membuang
sampah di tempatnya(di tempat/tong sampah, bukan ditempatnya berada)
Jangan hanya dimanjakan dengan adanya pemungut sampah!